Kamis, 14 Oktober 2010

PENGERTIAN DESAIN GRAFIS

Secara umum, para pemikir desain sepakat pada pemahaman desain sebagai sebuah pemecahan masalah. Istilah desain dapat diartikan sebagai hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah serta memudahkan kerja masyarakat penggunanya.

Lahirnya pemahaman desain modern menjadi nyata sejak revolusi industri. Hasil produksi meningkat pesat, menimbulkan persaingan ketat di pasar. Pada saat itu seni rupa dimanfaatkan untuk sarana komunikasi yang bersifat komersial: bagaimana menjual barang. Dalam konteks desain produk, interior dan furnitur, bagaimana menciptakan perangkat rumah tangga yang indah dan fungsional, serta mudah untuk diproduksi dalam konteks industri massal.

Kata grafis mengacu pada pengertian suatu gambar. Dalam Encyclopedia of Graphic Design + Designers (Livingston, 1994: 90) kata "desain grafis" diartikan sebagai: "generic term for the activity of combining typography, illustration, photography and printing for purposes of persuasion, information, or instruction" (Livingston, 1994: 90).

Desain grafis adalah proses merancang gambar atau bentuk-bentuk visual dwimatra (dua dimensi) untuk kepentingan proses komunikasi yang fungsional dan efektif. Tiga fungsi utama desain gratis menurut Livingston adalah: fungsi persuasi, fungsi informasi, dan fungsi instruksi. Secara garis besar ada empat elemen dasar dalam desain grafis:
- ilustrasi
- fotografi
- simbol
- tipografi (headline, sub-headline, dan body copy).

Sejarah desain grafis dalam bentuknya yang paling umum dimulai sejak zaman prasejarah. Pada saat itu orang berusaha mencari cara untuk memberi bentuk visual bagi ide-ide dan konsep-konsep, cara untuk menyimpan pengetahuan dalam bentuk gambar, serta memberi keteraturan dan kejelasan bagi informasi yang akan disampaikan. Kebutuhan akan pekerjaan tersebut sepanjang sejarah diisi oleh berbagai profesi, termasuk profesi juru tulis, ahli cetak, dan seniman.

Sebelum kata "desain" menjadi umum, masyarakat lebih banyak menggunakan istilah "seni terapan". Awal perkembangan desain modern muncul sejak revolusi industri di paruh kedua abad ke-18. Tetapi istilah "pendesain grafis" atau graphic designer itu sendiri baru mulai digunakan sejak tahun 1922 oleh William Addison Dwiggins, seorang perancang buku terkenal di Amerika Serikat. Dia mengartikan pendesain grafis sebagai seseorang yang membuat keteraturan struktural dan bentuk visual ke dalam bentuk cetakan (Meggs, 1993:XIII).

Berkat perkembangan teknologi, maka media komunikasi yang digunakan oleh pendesain grafis berkembang pula hingga menjadi media eletronik dan komputer. Namun esensi dari desain grafis tetap sama, yaitu: "kemampuan untuk memberi keteraturan dalam suatu rangkaian informasi, serta memberi sentuhan eskpresi dan perasaan pada artefak yang merekam pengalaman hidup manusia" (Meggs, 1993: 473). Dengan kata lain, kemampuan untuk menerjemahkan ide dan konsep menjadi bentuk visual yang berfungsi sebagai sarana komunikasi.

Istilah "seni grafis" dan "desain grafis", sebagaimana telah disinggung di awal tulisan, memang sulit dibedakan. Secara sederhana memang dapat dibedakan sebagai berikut: seni grafis berkaitan dengan media ekspresi pikiran dan perasaan seorang seniman dengan menggunakan teknik cetak. Sedangkan desain grafis berkaitan dengan media komunikasi yang dirancang seorang pendesain untuk menyampaikan pesan dari klien kepada kelompok sasaran tertentu. Dalam praktiknya, seni (yang sering diartikan sebagai sarana untuk mengungkap rasa keindahan) dan desain (sarana komunikasi yang fungsional) sering berbaur. Bila dilihat dari sejarahnya, produk-produk yang kini dikategorikan sebagai sebuah desain pada awalnya memang dikerjakan oleh seniman.

Sebelum revolusi Industri, bentuk-bentuk pengumuman dan promosi dikerjakan secara manual oleh artis/seniman atau para ahli cetak. Buku-buku kuno dilukis dan dihias oleh seniman. Tetapi karena tuntutan kebutuhan dalam jumlah banyak, maka digunakanlah pelbagai teknik pengerjaan yang mempermudah, seperti teknik cetak. Setelah berkembangnya film dan televisi, banyak perupa dan perancang grafis menggeluti bidang baru ini. Untuk membuat bagian judul dan nama-nama pembuat film (credit title), dilibatkanlah para perancang grafis. Untuk perancangan dan pengerjaan iklan TV, art director sebuah biro periklanan harus memahami audio-visual.
Keterlibatan ini semakin jauh lagi dengan berkembangnya teknologi komputer grafis yang dapat mengolah gambar dari kamera video. Dengan semakin berkembangnya bidang profesi desain grafis, istilah "desain grafis" dirasakan semakin sempit. Pengertian "grafis"—yang erat kaitannya dengan teknik cetak—dianggap tak mampu mencakup proses desain yang dilakukan media audio-visual elektronik. Karena itulah istilah desain grafis diperluas menjadi desain "komunikasi visual". Tetapi selama peranan medla cetak masih kuat dalam proses komunikasi di masyarakat, maka selama itu pula istilah desain grafis akan tetap digunakan berdampingan dengan istilah desain komunikasi visual.
Awal mula desain adalah seni. Seni adalah keahlian estetis dan kreatif yang dimiliki orang-orang khusus yang (dianggap) serba bisa. Seni adalah segala sesuatu hasil karya yang berhubungan dengan estetika dalam berbagai tafsirannya, tanpa harus menjadi fungsional. Esensi seni adalah pada upaya mengungkapkan atau mengekspresikan pikiran (sadar hingga bawah sadar) dan perasaan (keindahan dan ketidak-indahan) dari pembuat/senimannya.
Istilah "craft" atau kriya lebih merupakan perpaduan antara seni dan desain: berhubungan dengan benda pakai yang dibuat dengan keterampilan tangan dan rasa keindahan. Karena dikerjakan dengan tangan (manual), maka biasanya kriya dibuat dalam skala industri kecil (baca bagian Arts and Crafts Movement). Pada awalnya definisi kriya terbatas pada seniman-kriyawan "....conceiving, producing, exhibiting and selling their wares on a one-off basis without regard for the market". Definisi ini dalam perkembangan zaman diperluas lagi, "...to represent a direct relationship with the materials and end-product and thus, by extension, a form of material research".

Sumber : Hal. 24—28 Tinjauan Desain Grafis oleh: Arief Adityawan S & Tim Litbang Concept

0 komentar:

Posting Komentar